Work From Home


Oke, karena di tengah malam seperti ini dan saya tiba-tiba ditunjuk untuk jadi MC di acara kantor besok pagi yang topiknya membahas tentang work from home (WFH), jadi hari ini saya akan membahas tentang WFH juga di tulisan saya.

Untuk saya pribadi, saya lebih suka jika harus bekerja secara WFH ketimbang work from office (WFO). Alasannya, tidak lain dan tidak bukan, karena saya menghindari macetnya Jakarta. Susah ya, jadi warga ibu kota tapi nggak suka macet seperti saya ini hehe. Jadilah, WFH adalah solusi terbaik menurut saya. Tapi, seperti dua mata koin yang selalu berdampingan, setiap hal pasti punya sisi positif dan negatif.

Nah, sisi negatifnya WFH ini membuat jam kerja jadi berantakan. Kalau dulu, sepulang dari kantor saya tidak akan membuka laptop untuk bekerja. Kalaupun terpaksa lembur, saya akan menyelesaikan pekerjaan saya di kantor, baru kemudian pulang. Meskipun kata kebanyakan programmer ngoding itu lebih enak di malam hari, saya dulu selalu menyelesaikan pekerjaan di kantor. Sebisa mungkin, saya tidak mau membawa pulang pekerjaan ke rumah. Tapiii, setelah WFH, rasanya jam kerja saya jadi semakin berantakan. Entah karena kontrol diri saya yang kurang tegas, ataupun memang karena sering kali ada kerjaan yang diberikan secara mendadak. Tapi, saya suka bagaimana atasan saya memberikan kemerdekaan kepada pegawainya untuk menentukan jam kerjanya sendiri, selama pekerjaan yang diwajibkan selesai sesuai tenggat waktu.

Selain itu, yang saya rasakan selama setahun bekerja dengan skenario WFH-WFO bergantian ini, saya menyadari suatu fakta baru. WFH menyadarkan saya kalau alasan ‘tidak ada waktu’ ternyata benar-benar hanya alasan. Buktinya, setelah di beberapa kesempatan saya memiliki banyak waktu luang, saya tetap tidak bisa melakukan hal-hal yang dulu saya pikir akan bisa saya lakukan kalau saya punya waktu luang. Hal tersebut membuat saya berpikir ulang mengenai prioritas kegiatan-kegiatan saya sehari-hari.

Yaa, begitu deh kisah saya. Setidaknya saya nulis gini udah berhasil dapet cerita singkat buat bridging materi besok. Maklum, umbi-umbian baru yang jarang ngomong seperti saya ini agak panik kalau tiba-tiba diminta jadi MC dadakan gini hehe

Selamat malam!

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.