Pesan singkat malam ini


Dinginnya hujan malam ini membuatku kembali mengingat tentangmu. Tentang bagaimana kamu yang selalu hadir tiap kali aku berusaha menghapus memoriku tentang kita. Rintik hujan di tengah malam yang hening seperti ini terdengar seperti dentingan melodi alam yang sengaja didatangkan untuk menemaniku menyelesaikan makalah yang harus dikumpulkan besok.

Tiba-tiba saja ponselku berbunyi, ada satu notifikasi pesan masuk darimu.

[Hujan]

Pesan yang begitu singkat, tapi aku paham maksudmu. Karena itulah yang biasanya kau lakukan jika kamu tengah memikirkanku di antara hujan seperti ini, dulu, ketika kita masih bersama. Aku amat menyukai hujan, dan kamu tahu itu. Bau tanah basah selepas hujan selalu menjadi favoritku, kamu pun tahu itu.

Namun, tepat setahun lalu, kamu yang lebih dulu menyerah akan kata berbunyi kita. Bertahun-tahun menghabiskan waktu bersama, nyatanya tidak mampu menahanmu untuk tetap berada di sisiku, untuk selalu berjalan beriringan bersamaku. Tapi bodohnya, aku terus saja mengharapkan kehadiranmu. Berharap kamu akan kembali berjalan di sampingku, meski aku tahu kamu lebih memilih dia.

Berulang kali kulafalkan dengan lantang bahwa aku telah mengikhlaskanmu. Namun nyatanya jika kamu terus menerus datang seperti ini, aku tidak bisa melepaskanmu pergi.

Seperti satu pesan singkat darimu malam ini, bagaikan setitik noktah yang merusak bersihnya kertas putih, mampu membuat pertahananku runtuh seketika. Aku kembali mengingatmu, juga kenangan tentang kita.

Kalau memang kamu telah bahagia dengannya, kenapa kau kirimkan pesan singkat malam ini?

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.